Topik pembicaran beberapa minggu ini tak akan jauh dari bencana-bencana yang melanda Indonesia. Tah itu Bencana Tsunami, maupun gempa, dan gunung Berapi. Entah mengapa Indonesia menjadi seperti ini, mungkin semua ini karena kekhilafan kita yang sudah semena-mena terhadap alam. Atau semua ini adalah azab buat kita karena kesalahan kita sendiri, Mungkin juga ini adalah tanada-tanda akhir zaman.
Gua adalah slah satu mahasiswa yang merasakan begitu paniknya saat bencana itu datang. Tatkala Gunung Merapi mulai menunjukkan murkanya di tanggal 26 Agustus 2010, gua hanya bisa terpaku ketakutan membayangkan hal-hal yang sekiranya menakutkan. Apalagi semua itu di tambahi oleh para mbak kos yang mengungsi. Hingga akhirnya hanya ada 4 orang yang berada di kost ini. Besoknya ada Ujian Kimia organik, dan tentunya sungguh sangat sulit belajar dalam situasi seperti ini.
Besoknya, Tak ada yang terjadi. namun tersebarlah berita bahwa Mbah Maridjan, Juru Kunci merapi, telah berpulang dalam kondisi bersujud.
Tak jauh dari itu, gua dan teman-teman berencana untuk menghibur para anak-anak korban merapi. kami pun pergi ke sana. dan melihat situasi pengungsian yang sungguh mengharukan.
Anak-anak disana masih terlihat trauma, maka para relawan, berusaha untuk menghibur mereka untuk menghilangkan sedikit rasa cemas mereka.
Pagi dini hari sekitar pukul 1.30 gua dapet telepon dri teman gua, Asha
Asha: "Lanny, aku di suruh ngungsi, cepet ya kamu ngungsi, pokoknya kamu harus ngungsi."
gua: "kenapa?"
Asha: " udahlah pokoknya ngungsi udah ya"
gua: "kenapa?"
Asha: " udahlah pokoknya ngungsi udah ya"
karena gua penasaran keluarlah gua dari kamar. tercium bau sesuatu yang dibakar disana, terdengar suara dari atas.
mba wulan: "Dek, lebih baik kamu siap-siap, udah ujan abu nih"
gua: "hah??, ujan abu mbak!, iya mbak aku mau siap-siap"
Dari situ gua mulai gupek, semua barang penting yang gag sengaja gua siapin di malam sebelumnya, langsung gua packing. Langsung gua membangunkan teman sekos gua anggi, untuk segera berkemas.
setelah itu kami langsung pergi menggunakan motor,
di depan gerbang UII.
Seseorang: " teman-teman mahasiswa tolong tenang, ini cuma hujan abu biasa, kalau kebawah itu percuma cuma buat macet aja, amanya kalian ke gor segera."
tanpa pikir panjang gua ke gor. disana sudah ramai sekali