Ada apa aja?

Rabu, 11 Maret 2020

Hobi yang menjadi Profesi

Jadi pengangguran itu agak krik krik loh, gimana enggak?, aku yg terbiasa kerja pagi pulang malam tiba tiba jadi di rumah aja. Gabut? Jelas. Tapi ya alhamdulillahnya aku orangnya gak bisa diem, ada aja yang dikerjain, jadi setiap hari sudah punya timeline apa aja yang harus dikerjakan. Tapi ya bokek a.k.a missqueen hahaha

Setelah menganggur, Impianku saat ini adalah menjadi entrepreneur. Kayaknya ini udah berkali-kali ku sampaikan. Sejak kuliah aku memang sudah ingin menjadi seorang pengusaha. 

Sebenarnya, perjalanan usaha jualan sudah ku geluti sejak smp, saat SMP aku berjualan tugas, ilegal tapi lumayan buat nambah uang jajan (haram itu lan... 🤣). Saat SMA aku lebih cupu, jadi kegiatannya hanya belajar saja, apalagi pernah jadi korban Bully ya, tambah cupu lah diriku saat itu. Tapi aku bukan orang yang bisa dengan tenang diam saja tanpa melakukan apapun. Aku mengikuti berbagai kegiatan ekstrakulikuler di dalam maupun luar sekolah. Saat itu aku mengikuti ESQ for Teen dan kami sesekali dituntut untuk mempromosikan training ESQ. Jadi dulu teman teman kalau lihat aku selalu ingatnya ESQ saking seringnya aku promosi. Disinilah aku baru paham branding diri itu penting. Masih kecil udah mikir branding ya. 

Lanjut waktu kuliah , awalnya punya motivasi untuk liburan bareng teman teman ke luar negeri, dari situ aku, asha dan chicin membuat usaha dropshiper bernama Bedorven zoete (manis manja). Bisa dibilang ini usahanya gagal karena kurangnya research dan ilmu. Beberapa produk hasil dropship ternyata gak sesuai aslinya. Kami hanya memikirkan jualan hingga lupa memikirkan kualitas. Thats why research sebelum jualan itu perlu. Akhirnya usaha ini kami tutup.

Kebetulan saat kuliah aku mengikuti himpunan mahasiswa farmasi, bidang kewirausahaan (KWU). Di  KWU kami dituntut untuk berfikir kreatif demi menghasilkan pundi pundi rupiah. Mulai dari jualan di kantin kejujuran, jualan saat musim wisuda bahkan jualan stiker kami jalani. Perjuangan berbuah manis saat diakhir kepengurusan kami menggunakan sisa hasil usaha untuk menikmati hidup di jogja, makan di dixie (yang saat itu, buat perantau macam aku agak mikir lah kalau mau makan disana), lanjut beli breadtalk, nonton di bioskop, beli jaket KWU. Foya-foya tapi senang hahaha.

Saat sedang sibuknya aku menjadi anggota KWU di HIMFA, aku pun sibuk berjualan donat kentang. Donat kentang ini merupakan hasil kerjasamaku dengan mba fitri, mba kosku. Setiap hari dia membuat donat kentang, dan aku menjadi promotornya, alias tukang jualan donat. Hasil jualan donat lumayan buat meneruskan hidup di jogja, sebagian ku tabung untuk membeli hp. Kok setelah cerita ini aku berasa jadi sobat missqueen ya, gak juga sebenernya guys. Jadi mamaku setiap minggu selalu mengirimkan uang bulanan, tapi demi menambah uang jajan dan kegiatan, aku memilih berjualan. Bukan kebutuhan tapi hobi aja gitu.

Selain itu, aku juga berjualan hp rusak (saking seringnya merusak hp) lewat OLX , hasil dari situ ku tabung untuk membeli hp yang baru. Ditambah lagi saat skripsi aku mendapat proyek dosen yang hasilnya lumayan untuk mengganti hp menjadi keluaran terbaru. Sederhana banget ya cuma mau beli hp (ini awal kehedonanku). Masalah jual menjual ku di jogja ini berakhir saat selesai sumpahan aku menjual semua barang yang ada di kos ku hingga aku hanya pulang membawa 1 koper besar, buku, motor dan televisi. Hasil jualan barang kos, ku pakai sebagai uang jajan (emang pinter kok anaknya kalau di suruh jajan, bukannya ditabung ya kan).

Lanjut saat bekerja akupun gak mau klo cuma kerja saja, emang dasar hobi,  akhirnya aku mulai jualan Oriflame di instagram lannyaddicts, untung sih, bahkan aku sampai sempat digaji oleh Oriflame. tapi karena beberapa pelanggan maunya hutang jadi hancur sudah jualanku. Hirosima hancur karena bom, usahaku hancur karena bon. Itu benar sekali.

Saat itu sekitar bulan juli 2019, aku hopeless akan pekerjaanku. Rasanya sudah bekerja keras sedemikian rupa, tapi tetap saja jadi orang paling bersalah se rumah sakit. Bahkan rasanya mau pergi kerja berat bukan main. Saat tekanan di kantor semakin tinggi, munculah cahaya dari Tuhan buatku. Saat itu, akan diadakan lomba desa. Mamaku bingung ingin membuat apa. Melihat potensi mamaku yang sering membuat teh kelor dan black garlic, akhirnya ku sarankan untuk menjual barang barang itu. Semua barang ludes terjual, bahkan ada beberapa pelanggan yang preorder jika barang sudah ada. Dari situ lahirlah Athaya Farma Herbal, mulai ku promosikan produkku di sosial media. Alhamdulillah dalam waktu seminggu aku sudah memegang 1 juta pertamaku. 


Saat ini di saat sedang mengaggur gini aku berharap bisnis ini semakin maju, aku ingin totalitas jadi pengusaha, tapi ternyata ya gak semudah itu juga. Legalitas yang harus ku penuhi banyak sekali. Tapi hal itu tak membuatku putus asa, malah semakin semangat untuk membuat produk baru. Dari pengalamanku berjualan sebelumnya, banyak hal yang telah ku pelajari. Di Athaya Farma, aku berusaha untuk tidak mengulanginya. Aku merupakan seorang yang gigih, bahkan aku rela membaca berbacai buku finance, management dan kewirausahaan demi meningkatkan aware dan penjualan dari usahaku. Tips dari teman yang lebih dahulu menjadi pengusaha pun ku jalani demi Athaya Farma tetap eksis di dunia ini.

Saat ini hari ku hanya diisi dengan belajar,belajar dan belajar. Sebentar lagi aku akan bekerja kembali, semoga walaupun bekerja lagi, bisnis ini tidak vakum dan tetap berjalan. Doakan aku ya bloggerwan dan bloggerwati.

Kalau mau coba produkku bisa cek instagram @athayafarma

Terima kasih

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 What story happen Lanny???. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger